SENTANI,diskominfo.jayapurakab.go.id – Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 tinggal hitungan hari. Banyak harapan dan rasa optimisme masyarakat agar penyelenggaraan pemilu serentak dapat berjalan dengan aman dan damai.
Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kominfo mengimbau para peserta Pemilu 2024 khususnya tim sukses (Timses) dari masing-masing calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) maupun calon anggota legislatif (Caleg) dari berbagai tingkatan, untuk memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat menjelang pelaksanaan pemilu 2024.
Selain itu, Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam kampanye Pemilu Damai 2024, terutama dalam mencegah penyebaran informasi atau berita hoaks (bohong) dan selalu bijak menggunakan media sosial.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon ketika dikonfirmasi wartawan media online ini diruang kerjanya, Senin, 22 Januari 2024.
“Harapan saya dengan adanya momentum Pemilu 2024 ini, masing-masing tim sukses dari seluruh pasangan capres-cawapres itu lebih banyak melakukan edukasi dalam memaparkan atau saat menyampaikan visi-misi pasangan capres-cawapres. Bukan saling menyerang atau memojokkan kelemahan atau kekurangan dari masing-masing kandidat pasangan capres-cawapres,” kata Gustaf Griapon.
“Akan tetapi, bagaimana tim sukses ini bisa menawarkan visi-misi dan program/kegiatan dari setiap kandidat capres-cawapres mereka. Sehingga bisa dilihat bahwa kita ikut mengedukasi, sekaligus juga mencerdaskan anak bangsa lewat ruang-ruang digital,” ujarnya menambahkan.
Gustaf Griapon menyebutkan begitupun juga dengan tim sukses dari calon anggota DPD RI dan tim sukses dari tiap-tiap calon anggota legislatif (Caleg) dari semua tingkatan, baik itu DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Kemudian, untuk (timses) calon anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota itu juga sama yang harus lebih menjagokan calonnya, kelebihan yang dimiliki calon mereka. Jangan sesama tim sukses saling menyerang untuk menjelekkan caleg yang satu dan lainnya,” sebut Gustaf.
Melalui tim sukses diharapkan bisa mengajak seluruh pihak untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan gunakan hak pilih. Supaya tidak ada lagi masyarakat di Kabupaten Jayapura yang melakukan golongan putih (Golput).
“Jadi, mereka juga bisa mengajak ke semua kalangan agar tidak lakukan Golput. Dengan sarana-sarana digitalisasi, mereka mengajak untuk ikut memilih dengan datang langsung ke TPS. Kemudian, ketika melanggar tahapan kampanye atau aturan-aturan tentang pemilu yang telah ditetapkan oleh pengawas atau penyelenggara pemilu itu bisa langsung disampaikan kepada masyarakat,” paparnya.
“Sehingga ada sanksi-sanksi dari UU Pemilu yang telah ada ini. Jadi, mereka sebagai tim sukses juga bisa memberikan edukasi tentang regulasi atau peraturan yang baik dan benar kepada masyarakat. Supaya kita tahu berapa persen potensi pemilih dari kalangan millenial,” tambahnya.
Lanjut Gustaf juga mengatakan menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024, pihaknya akan meningkatkan literasi digital menjelang tahun politik ini.
“Kami juga harap agar masyarakat lebih memahami aturan-aturan yang telah disampaikan oleh Bawaslu sebagai pengawas pemilu. Untuk itu, saya mengharapkan lewat literasi digital, semua elemen masyarakat dan bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dalam memanfaatkan media sosial dengan bijak, mampu menyaring informasi sebelum disebarkan, selalu waspada dengan isu hoaks dan mampu mengendalikan, serta menjaga kondusifitas ruang digital,” ucapnya mengharapkan.
Karena itu, Gustaf menyebutkan salah satu aspek krusial dalam menjaga kondusifitas Pemilu Serentak 2024 adalah tidak menyebarkan berita hoaks atau bohong. Dirinya juga meminta masyarakat membudayakan menyaring berita atau informasi terlebih dahulu sebelum di sharing ke media sosial. “Kita harus jauhi dan kalau perlu perangi informasi (hoaks),” ajaknya.
Melalui literasi digital, diharapkan juga masyarakat bisa memahami digital safety dan meningkat keterampilan digitalnya. Dengan begitu, kata Kadis Kominfo, seluruh elemen masyarakat bisa membuat konten-konten positif untuk menanggulangi hoaks, ujaran kebencian dan narasi-narasi negatif menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024.
“Tentunya, ini akan mengedukasi masyarakat agar paham memanfaatkan teknologi dan ruang digital. Di mana, terdapat aturan-aturan perundangan yang berlaku dalam pemanfaatannya. Semoga masyarakat semakin cerdas dan bijak dalam menggunakan ruang digital khususnya di media sosial agar pelaksanaan Pemilu ini dapat berjalan dengan aman dan damai,” tukasnya.(*)