Tangerang, diskominfo.jayapurakab.go.id – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, ST, M.Sos didampingi sejumlah stafnya, Senin (5/6), menyambangi kantor Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
“Kunjungan saya dan beberapa staf untuk beraudiensi dengan pimpinan dan beberapa staf Pandi. Kita Menindak Lanjuti Surat Permohonan Kami Ke Pandi berkaitan dengan domain kampung, Kami menyampaikan niat kita dalam pertemuan itu agar seluruh kampung atau desa di Kabupaten Jayapura memiliki domain sendiri, kampung.id,” ujar Gustaf melalui keterangan tertulis kepada media usai pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Menurut Gustaf, setelah ia dan stafnya melakukan presentasi terkait rencana kampung-kampung di Kab.Jayapura memiliki domain sendiri, kampung.id, pihaknya mendapat apresiasi luar biasa dari pimpinan dan staf Pandi selama pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut.
“Usai pertemuan ini, akan ditindaklanjuti lagi pihak Pandi dalam sebuah forum diskusi terkait domain internet Indonesia. Salah satu agenda yang akan dibahas dalam forum diskusi domain internet Indonesia terkait kampung.id. Kami dari Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura berharap agar forum diskusi tersebut secepatnya berlangsung. Dengan demikian, kampung.id milik Pemerintah Kabupaten Jayapura segera terealisasi,” lanjut Gustaf.
Gustaf menambahkan, sejak 2017 pihaknya sudah memikirkan agar kampung-kampung di seluruh wilayah Kabupaten Jayapura memiliki domain kampung.id usai mengikuti sebuah festival Desa TIK IV Tahun 2016 di Kab.Jayapufa. Saat itu, pihaknya memperkenalkan domain desa.id sejumlah kampung yang off, tidak aktif lagi hingga saat ini.
“Sejak itu saya punya ide untu membuat sub domain sendiri. Misalnya, nama domain desa atau kampungn Gemeb, gemebs.kampungjayapurakab.id, itu terlalu panjang sehingga saya pikir ke depan mungkin kita akan migrasi langsung ke domain Gemebs misalnya gemebs.kampung.id,” ujar Gustaf.
Ide memiliki domain kampung, kata Gustaf sangat penting mengingat saat ini tanah Papua punya enam provinsi masing-masing Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Artinya, saat sudah ada enam provinsi dengan jumlah kampung sangat banyak.
“Artinya, saat ini sudah ada ratusan bahkan ribuan kampung (desa) di tanah Papua sehingga betapa bangganya kalau masing-masing kampung kita menggunakan domain kampung.id untuk promosi berbagai potensi kampung atau menyebarluaskan informasi keberhasilan pembangunan , dan lain sebagainya melalui sarana portal infrastruktur website ini,” kata Gustaf.
Chairman Pandi John Sihar Simanjutak menagpresiasi langkah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon dan menilai sebuah gebrakan sangat positif agar kampung-kampung di seluruh wilayah kabupaten itu direkomendasikan memiliki kampung.id sebagai nama domain. Meski demikian, Pandi sebagai registri tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
“Setelah ada permintaan dari Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, kami segera mengajukan permintaan ini kepada forum nama domain yang segera kami gelar. Kalau kami sudah selesai mengadakan forum nama domain, kami akan segera agendakan. Prinsipnya, kami mendukung ide agar masing-masing kampung di Kabupaten Jayapura memiliki domain sendiri,” ujar Simanjuntak usai pertemuan.
Salah seorang tenaga ahli Pandi, Shidiq, mengatakan, dengan adanya kampung digital di seluruh kampung atau desa di wilayah Kabupaten Jayapura, tentu kampung atau des aitu semakin dikenal masyarakat luas. Berbagai potensi sumber daya alam kampung serta perkembangan kampung juga akan dengan mudah diketahui publik di mana saja bahkan hingga manca negara.
“Masyarakat di kampung itu atau masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia bahkan dunia akan dengan mudah melihat apa saja potensi kampung bersangkutan. Berbagai kemajuan atau capaian keberhasilan setiap kampung di wilayah Kabupaten Jayapura dengan mudah diketahui,” ujar Shidiq.
Selain itu, lanjut Shidiq, kondisi topografi Papua yang terpaut jauh antara satu kampung dengan kampung lainnya di berbagai distrik mapun kabupaten di seluruh wilayah provinsi-provinsi tentu akan sangat sulit mengetahui apa saja perkembangan maupun dinamika keberhasilan yang dicapai.
“Setelah masing-masing kampung memiliki website sendiri, warga atau masyarakat luas mudah membaca atau melihat langsung potensi kampung bersangkutan bahkan memperoleh beragam informasi melalui website kampung. Jadi, kalua ada orang lain atau pengunjung berniat melakukan kunjungan wisata ke kampung tertentu, mereka akan mudah masuk ke dalam website kampung dan menanyakan langsung kepada pengelola website,” kata Shidiq. (**)