Bagaimana Membuat Anak Lepas dari Gawai? Begini Caranya

Berita

Lorong IT

Pembahasan tentang waktu di depan layar atau screentime kini menjadi topik yang populer dan menantang. Tak ayal, muncul perdebatan di kalangan orangtua dan pengasuh soal cara terbaik mengatur penggunaan gawai bagi anak.

Bagi anak-anak, kehidupan digital adalah kehidupan nyata. Di sanalah mereka membangun persahabatan, mengambil sikap terhadap isu-isu, dan melakukan lebih banyak lagi. Di sinilah perlunya orangtua berperan membantu anak menggunakan media digital yang lebih berkesadaran.

Tidak mudah bagi orangtua atau pengasuh untuk menetapkan batasan screentime yang sesuai usia anak. Anak-anak menikmati bermain game yang menantang dan mengasyikkan maupun berselancar di media sosial. Ketika waktu yang ditetapkan habis, tidak semua orangtua berhasil menyaksikan anak mereka mudah melepaskan gawai dari tangannya.

”Kesukaan bermain game seperti di dunia nyata, menanam berbagai tanaman, lalu bisa dijual, membuat anak saya terus penasaran. Pembatasan waktu main game sejam sehari, ketika berakhir, bisa berujung keributan,” kata Wanti (40), ibu dua anak berusia sekolah dasar di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Menurut Wanti, ketika anak-anaknya tidak main gadget saat waktu luang di rumah, mereka jadi ribut dan bosan. Ketika dialihkan dengan mengajak berkegiatan bersama orangtua, seperti membaca buku cerita bersama, termasuk jalan-jalan sore keliling kompleks perumahan, anak-anak menikmati dan bisa teralihkan dari keinginan di depan layar.

Sementara itu, Tia (25) mendapati anaknya yang berusia tiga tahun menikmati menonton Youtube dengan posisi terus duduk anteng. Anaknya menjadi tidak rewel saat ada gadget di tangan.

”Namun, ada rasa bersalah membiarkan anak setiap hari berjam-jam di depan gadget. Takut mengganggu perkembangannya,” kata Tia

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *