Menjajal Teknologi VR untuk Pelatihan Dunia Industri di Bandung

Lorong IT

Pameran Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) di Politeknik Teknologi Tekstil Bandung, Jalan Jakarta, Kamis (2/5/2024). Baca artikel detikjabar, "Menjajal Teknologi VR untuk Pelatihan Dunia Industri di Bandung" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7321018/menjajal-teknologi-vr-untuk-pelatihan-dunia-industri-di-bandung. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Lorong IT – Seorang wanita tiba-tiba berteriak kencang saat menggunakan Kacamata Virtual Reality (VR), wanita itu berteriak seperti akan terjatuh. Kacamata VR yang dibangunkan wanita berhijab itu, digunakan untuk bermain game dengan cara berpetualang di dunia maya.
Jika divisualisasikan, wanita itu sedang berjalan di sebuah gudang kosong yang memiliki banyak rintangan dan memiliki banyak anak tangga yang menurun.

Seperti berjalan di tangga asli, wanita itu sesekali berteriak karena dia akan terjatuh dari tangga yang kondisinya cukup mengkhawatirkan. Untuk bisa berjalan dengan rintangan yang ditampilkan di kacamata VR wanita itu harus dapat gunakan dua joystik.

Meski dioperasikan menggunakan dua joystik yang dipegang tangan kanan dan kirinya, karena terbawa suasana yang ditampilkan di kacamata VR, wanita itu kadang tiba-tiba berbalik atau sedikit meloncat.

“Stik kanan digunakan sebagai menu informasi, seperti informasi darurat dan sebagiannya, sedangkan stik kiri untuk berjalan dan melompat,” kata Salsabila, Mahasiswa UPI yang berkunjung ke salah satu booth Pameran Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) di Politeknik Teknologi Tekstil Bandung, Jalan Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Tak hanya digunakan untuk bermain game, VR juga kini sudah digunakan sebagai alat penunjang gaya hidup hingga digunakan di dunia industri.

VR yang digunakan Salsabila merupakan salah satu produk VR milik Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 yang kini digunakan untuk pelatihan mengecat kendaraan roda empat.

Salsabila menilai, di era perkembangan teknologi 4.0, VR tersebut sangat dibutuhkan khususnya di dunia industri.

“Sangat digital 4.0, canggih sekali, inovasi baru, dengan coba alat ini orang awam juga jadi tahu cara kerjanya gimana dan tahu perkembangan industri saat ini,” ujarnya.

Karim, salah satu petugas dari PIDI 4.0 mengatakan, VR ini digunakan untuk pelatihan tenaga kerja industri, contoh paling mudah untuk pelatihan cat mobil.

“Salah satunya kalau mengecat mobil kita butuhkan bahan baku cat asli dan itu bisa saja gagal dan tidak sempurna. Nanti ngecatnya itu pakai teknologi VR dan kita meminimalisir bahan baku yang terbuang,” kata Karim.

Karim menyebut, VR itu diproduksi oleh Mesin Vision mitra dari PIDI 4.0. Menurutnya VR itu sudah digunakan beberapa perusahaan besar di Indonesia salah satunya Toyota.

“Perusahaan di Indonesia yang sudah melakukan ini di Toyota Manufaktur, sudah digunakan untuk pelatihan dan digunakan langsung di sana,” ujar Karim.

ak hanya VR yang digunakan untuk mengecat mobil, di pameran itu juga terdapat puluhan produk lainnya yang berasal dari Sekolah Tinggi dan Politeknik di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan, Kemenperin terus berupaya untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang industri.

Salah satunya melalui penerimaan siswa dan mahasiswa baru tahun 2024 pada unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis). Pembukaan Jarvis 2024 ini dibuka langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang secara daring.

“Jadi Jarvis ini jalur penerimaan industri mahasiswa maupun siswa, kami punya 22 unit satker pendidikan. Jarvis ini ada tiga, Jarvis prestasi, Jarvis mandiri yang dilakukan oleh masing-masing satker atau SMK dan Politeknik dan Jarvis Bersama yang dikoordinasikan oleh BPSDMI,” kata Masrokhan.

Masrokhan mengungkapkan, pada Jarvis tahun ini pihaknya punya target di mana jika tahun 2023 lalu itu sekitar 6.620 siswa dan mahasiswa, tahun ini Kemenperin targetkan bisa menerima mahasiswa dan siswa sekitar 7.526 orang.

Untuk menjaring calon siswa dan mahasiswa yang unggul, Kemenperin melakukan beberapa strategi, baik melalui media sosial, melalui media-media mainstream hingga videotron.

“Khusus untuk saat ini kita akan melakukan semacam pameran bersama, job fair, menemui industri, kemudian open house dan juga kita akan melakukan industrial vocational fair di empat regional yang ada empat wilayah,” terangnya.

“Peningkatan animo pendaftar dan percepatan penyerapan lulusan menjadi target utama BPSDMI dalam meningkatan kualitas dan tentunya jumlah peserta didik pada satker pendidikan vokasi industri Kemenperin,” pungkasnya.

Sumber : detikjabar.comĀ