Pertemuan Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura dan Tim PT. IBS Bahas Maintenance Tower BTS Bakti Kominfo di Kampung Nembugresi

Berita Daerah Pemberdayaan Kampung Teknologi

Foto bersama seusai pertemuan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T., M.Sos., bersama Tim Bakti Kominfo dari PT. Inti Bangun Sejahtera (PT. IBS) dengan aparat Kampung Nembugresi, pemilik hak ulayat lokasi tower, anggota DPRD, tokoh adat (Ondoafi), tokoh pemuda, dan masyarakat setempat. Yang berlangsung di Kampung Nembugresi, Rabu, 21 Mei 2025.

Sentani, diskominfo.jayapurakab.go.id – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T., M.Sos., bersama Tim Bakti Kominfo dari PT. Inti Bangun Sejahtera (PT. IBS) mengadakan pertemuan dengan aparat Kampung Nembugresi, pemilik hak ulayat lokasi tower, anggota DPRD, tokoh adat (Ondoafi), tokoh pemuda, dan masyarakat setempat. Pertemuan ini membahas permasalahan terkait pemeliharaan (maintenance) Tower BTS Bakti Kominfo yang tidak lagi berfungsi optimal.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kampung Nembugresi, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura. Dalam sambutannya, Kadis Kominfo Gustaf Griapon menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, termasuk mitra Bakti Kominfo dari PT. IBS. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk menjaga dan memanfaatkan fasilitas tower BTS yang telah dibangun oleh pemerintah.

Gustaf menginformasikan bahwa di Kabupaten Jayapura terdapat sekitar 130 tower Telkomsel, 9 tower Indosat, dan sekitar 70 tower BTS Bakti Kominfo dari total 4.200 tower Bakti di seluruh Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa 5 tower BTS Bakti di Kabupaten Jayapura akan direlokasi karena berdekatan dengan tower komersial, yakni di kampung Klaisu, Kwansu, Abar, Sarmai, dan Dondai.

Terkait dengan kondisi di Kampung Nembugresi, Gustaf menyebutkan bahwa saat pembangunan, lokasi tersebut merupakan wilayah blankspot atau tidak terjangkau sinyal komunikasi. Namun, perkembangan jaringan Telkomsel menyebabkan overlap sinyal, yang kemungkinan menjadi penyebab gangguan.

Yakobus Wouw, pemilik hak ulayat lokasi tower, menyampaikan keberatannya atas kurangnya komunikasi sebelum pembangunan tower. Ia menyoroti bahwa lokasi tower dibangun di atas tanah milik keluarganya tanpa pertemuan resmi terlebih dahulu, dan mempertanyakan penyebab gangguan jaringan yang dialami masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Kominfo menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa sebagian besar pembangunan tower BTS Bakti di Jayapura dilakukan berdasarkan hibah dari masyarakat, dengan timbal balik berupa penempatan tenaga lokal sebagai penjaga tower serta pelatihan dan modal usaha bagi pemuda lokal sebagai penjual pulsa.

Permasalahan teknis lebih lanjut dijelaskan oleh perwakilan PT. IBS, Eber Kabes, yang menyampaikan bahwa pihaknya telah dua kali mengunjungi site Nembugresi namun terhambat akses karena penolakan warga. Hari itu adalah kunjungan ketiga untuk melakukan pengecekan. Ia menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab gangguan jaringan sebelum dilakukan pemeriksaan teknis secara menyeluruh.

Menanggapi hal itu, Musa Klemen, warga yang sebelumnya menolak kedatangan tim PT. IBS, menyampaikan permohonan maaf atas aksinya dan mengakui rasa frustrasi akibat buruknya kualitas jaringan. Ia berharap tim PT. IBS bisa segera melakukan pengecekan dan perbaikan.

Di akhir pertemuan, Kepala Kampung Nembugresi, Yahya Ihongdem, mengajak seluruh warga dan pihak terkait untuk memberikan akses dan dukungan kepada tim teknis guna memperbaiki tower. “Kita semua berharap tower ini dapat kembali berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar berdiri sebagai benda mati,” ujarnya. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *