SENTANI, diskominfo.jayapurakab.go.id – Pelaksanaan agenda budaya nasional Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang sedianya akan dihelat Bulan Oktober mendatang di tanah Papua dipastikan berlangsung sukses. Berbagai persiapan panitia baik di tingkat pusat maupun lokal terus digalakan. Selain mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Kabupaten Jayapura maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kominfo RI sesuai dengan tugas dan fungsinya siap akan menyukseskan hajatan masyarakat adat nusantara ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T usai pertemuan Bersama Direktur Informasi Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Kominfo RI, Jumad (17/6) mengatakan kesiapan panitia dan pemerintah daerah dibawah komando Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE.,M.Si siap menyukseskan perhelatan akbar kegiatan masyarakat adat nusantara di Kabupaten Jayapura.
“Suksesnya PON, kemudian disusul Peparnas yang juga diadakan di tanah Papua, telah menjadi bukti bahwa kami mampu menggelar event besar dengan sukses. Yang menjadi istimewa dari kegiatan ini adalah peserta akan diajak tinggal di perkampungan-perkampungan warga. Tujuannya jelas, peserta akan bisa merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat. Ini adalah kekuatan bangsa,” ujar Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T yang didampingi perwakilan PB. AMAN, Alfa Gumilang dan Giat Perwangsa.
Kongres Aman, ungkap Gustaf, merupakan ajang pertemuan antara masyarakat adat di seluruh Indonesia yang akan membahas berbagai persoalan, seperti pelestarian lingkungan, dan banyak hal lainnya yang tentunya akan memberi bobot tersendiri bagi keberlangsungan masyarakat hukum adat nusantara yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
“Ini akan menjadi momentum tersendiri yang akan memperlihatkan kekayaan dan kekuatan masyarakat adat nusantara untuk turut terlibat dalam pembangunan. Sementara festival Danau Sentani, tentu akan mendorong kemajuan budaya dan wisata di Papua,” kata Gustaf.
Ketiga kegiatan di Bumi Cendrawasih tersebut menurutnya akan menjadi momentum besar berskala nasional bahkan internasional karena kehadiran beberapa masyarakat adat dunia. Konggres Aman yang rencananya akan digelar pada tanggal 24 hingga 30 Oktober 2022 akan dihadiri oleh sekitar 5.000 peserta termasuk masyarakat adat dari luar negeri. (**)